Thursday, April 11, 2013

time for different



Aku seoarang gadis yang berpenampilan  sedikit dibawah kata biasa dengan rambut model kuno yang setiap harinya di ikat satu atau di kelabang dua,rambut yang sama panjangnya dengan setengah badanku,kulit yang putih sedikit kumal karena aku seorang gadis polos yang tak tau menata diri mungkin karena sewaktu SMP akutinggal didesa kampung halaman mama.
Bunyi klakson mobil itu membuatku terburu-buru untuk muenyudahi menjalin rambutku yang masih dalam  proses .
“Ina itu mbak Bian sudah menuggumu didepan” mama tiba-tiba menerobos kamarku begitu saja dan mengejutkanku .
“ iya ma Ina berangkat sekolah dulu ma” sambil menyalami tangan mama yang melihatku bergegas.
“Pagi Ina “sapa mbak Bian  kepadaku ,” iya mbak pagi juga maaf  kalo ina membuat mbak menunggu “
“Ga papa kok na lagian mabak juga yang datang kepagian karena mbak petugas paskibra hari ini.”
Kami melaju kesekolah.
Mbak Bian adalah tetanggaku diujung kompleks dia sekarang kelas 3 SMA sedangkan aku masih kelas 1 SMA,dia cantik , lembut dan begitu baik terhadapku,dia adalah salah satu murid popular disekolah karena keaktifan dan tentunya kecantikanya.  Aku ga tau dengan alasan apa mbak Bian itu mau berteman baik dengan orang sepertiku , dengan penampilanku  yang benar-benar minim ini. Ah sudahlah tidak akan ada habisnya ketika berbicara betapa –betapa nya aku.
Lonceng istirahat pun berbunyi ketika semua murid sedang berada dalam lingkaran materi belajar dan seperti biasa mbak Bian  akan selalu datang mengajakku makan dikantin sekolah .
Entah apa yang dicarinya dariku sehingga dia begitu nyaman disampingku,
 “kamu pernah punya pacar Ina”? pertanyaan mbak Bian membuatku keki.
“Ngg..nggak mbak.. bukan karena tidak mau tapi memang tidak akan pernah ada sejarahnya ada yang menyukai perempuan sepertiku mbak “. aku sangat jauh berbeda dengan mbak Bian,penampilanya begitu modis dan bening
“bukan seperti itu sesungguhnya kamu hanya belum sampai ke tahap dimana kamu akan paham bagaimana cinta itu akan ada”
mbak Bian begitu terlihat dewasa dan berpengalaman kapan aku bisa sepertinya? tanyaku dalam hati.
“Tapi Ina” dia kembali menyambung perkataanya” lebih baik kamu tetap pada dirimu sendiri, nyatakan pada fikiranmu bahwa cinta itu adalah jeda diantara semua aktivitasmu dan cinta adalah waktu luang”
“Karena mengenal cinta itu ga segampang yang kamu fikir “mbak Bian melanjutkan nasehatnya..
 tetap saja mbak Bian yang akan selalu membayar semua makan siang.
Walaupun dia begitu cantik dan pintar mbak Bian jarang sekali terlihat bersama lelaki sekalipun satu sekolahan tau tidak ada laki-laki  yang tidak menyukainya.
Setiap hari dia selau menjemputku dan mengantarkanku pulang 
Dan setiap istirahat makan siang dia selalu berbicara banyak hal yang dia tau.
Beberapa bulan kemudian mbak Bian lulus sekolah dan melanjutkan perguruan tinggu keluar negeri selain karena prestasinya yang menjanjikan orang tua mbak Bian juga orang kalangan atas.
Dan tentunya kami tidak akan bertemu sesering dulu lagi.aku tahu 1 hal dari mama mengapa mbak Bian begitu baik kepadaku karena 2tahun lalu dia kehilangan seorang adik perempuan yang seumuran denganku korban tebrak lari saat menyeberang jalan didepan rumahnya,dan itu menyebabkan dia merindukan sosok adiknya yang benar-benar dia saying.
Namun setelah kepergianya dari sekolah aku belajar banyak dari apa yang pernah dia sampaikan kepada ku
Tentang pemanpilan ..
“Cintailah dirimu jauh dibandingkan  dengan apa yang kamu miliki”
“Merawat diri dengan sewajarnya dan berpenampilanlah selayaknya kita remaja.”
Tentang hidup..
“Jalanilah apa yang seharusnya terjadi karena itulah satu satunya cara agar hidup ini penuh kebahagiaan yang patut disyukuri “
“ jadilah orang yang ditakuti. Jadilah sebuah alasan dimana  seseorang akan  meragukan kualitas dalam dirinya.”
Tentang cinta..
“Cinta adalah waktu luang”
“Jangan pernah menjadi wanita taxi yang menerima lelaki tanpa seleksi”
Teringat semua kata-katanya aku berusaha merubah diriku menjadi seperti apa yang mbak Bian katakan, membangkitkan semangatku untuk terus menjadi lebih baik dalam hal apapun.
Aku juga telah merawat diriku dan sangat menyayangi diriku sendiri .
Aku menjadi perempuan cantik, berambut panjang berkulit putih dengan rambut terurai lurus dan aku percaya diri.
Dengan perubahanku tentunya ada beberapa leki-laki yang hendak memilikiku karena aku sekarang termasuk yang dipehitungkan di sekolah seoerti kata mbak Bian aku harus jadi alasan dimana seseorang akan merakukan kualitas dalam dirinnya.
Mereka laki-laki yang menyukaiku berlomba-lomba mengambil hatiku namun mereka  tidak mampu bertahan dengan ketidak pedulianku terhadap perasaan mereka, tapi ada satu lelaki keras kepala yang tetap bersikukuh mengajakku bicara mengajakku larut dalam perasaan cintanya ..
Dia begitu keras terhadap prinsipku “aku sudah katakan padamu Kaka bagiku cinta itu adalah waktu luang dan aku saat ini tidak memiliki waktu luang” .
Dia hanya terdiam menunduk . dengan perasaan kesal aku meninggalkannya .
“Tunggu Ina tunggu”
Aku berhenti namun tetap memunggungi
“Aku sama sekali tidak ingin mengganggu prinsipmu apalagi mengubahnya “
“aku akan menunggu hingga waktu luang dalam hidupmuu akan ada “ dia menatapku dalam
Dan aku berbalik menghadapnya
“kita lihat! waktu mu atau prinsipku yang mampu bertahan” ? ;)




No comments:

Post a Comment