Aku
seoarang gadis yang berpenampilan sedikit dibawah kata biasa dengan rambut model
kuno yang setiap harinya di ikat satu atau di kelabang dua,rambut yang sama panjangnya
dengan setengah badanku,kulit yang putih sedikit kumal karena aku seorang gadis
polos yang tak tau menata diri mungkin karena sewaktu SMP akutinggal didesa kampung
halaman mama.
Bunyi
klakson mobil itu membuatku terburu-buru untuk muenyudahi menjalin rambutku
yang masih dalam proses .
“Ina
itu mbak Bian sudah menuggumu didepan” mama tiba-tiba menerobos kamarku begitu
saja dan mengejutkanku .
“
iya ma Ina berangkat sekolah dulu ma” sambil menyalami tangan mama yang
melihatku bergegas.
“Pagi
Ina “sapa mbak Bian kepadaku ,” iya mbak
pagi juga maaf kalo ina membuat mbak
menunggu “
“Ga
papa kok na lagian mabak juga yang datang kepagian karena mbak petugas paskibra
hari ini.”
Kami
melaju kesekolah.
Mbak
Bian adalah tetanggaku diujung kompleks dia sekarang kelas 3 SMA sedangkan aku
masih kelas 1 SMA,dia cantik , lembut dan begitu baik terhadapku,dia adalah
salah satu murid popular disekolah karena keaktifan dan tentunya kecantikanya. Aku ga tau dengan alasan apa mbak Bian itu mau
berteman baik dengan orang sepertiku , dengan penampilanku yang benar-benar minim ini. Ah sudahlah tidak
akan ada habisnya ketika berbicara betapa –betapa nya aku.
Lonceng
istirahat pun berbunyi ketika semua murid sedang berada dalam lingkaran materi
belajar dan seperti biasa mbak Bian akan
selalu datang mengajakku makan dikantin sekolah .
Entah
apa yang dicarinya dariku sehingga dia begitu nyaman disampingku,
“kamu pernah punya pacar Ina”? pertanyaan mbak
Bian membuatku keki.
“Ngg..nggak
mbak.. bukan karena tidak mau tapi memang tidak akan pernah ada sejarahnya ada
yang menyukai perempuan sepertiku mbak “. aku sangat jauh berbeda dengan mbak Bian,penampilanya
begitu modis dan bening
“bukan
seperti itu sesungguhnya kamu hanya belum sampai ke tahap dimana kamu akan
paham bagaimana cinta itu akan ada”
mbak
Bian begitu terlihat dewasa dan berpengalaman kapan aku bisa sepertinya?
tanyaku dalam hati.
“Tapi
Ina” dia kembali menyambung perkataanya” lebih baik kamu tetap pada dirimu
sendiri, nyatakan pada fikiranmu bahwa cinta itu adalah jeda diantara semua
aktivitasmu dan cinta adalah waktu luang”
“Karena
mengenal cinta itu ga segampang yang kamu fikir “mbak Bian melanjutkan
nasehatnya..
tetap saja mbak Bian yang akan selalu membayar
semua makan siang.
Walaupun
dia begitu cantik dan pintar mbak Bian jarang sekali terlihat bersama lelaki sekalipun
satu sekolahan tau tidak ada laki-laki
yang tidak menyukainya.
Setiap
hari dia selau menjemputku dan mengantarkanku pulang
Dan
setiap istirahat makan siang dia selalu berbicara banyak hal yang dia tau.
Beberapa
bulan kemudian mbak Bian lulus sekolah dan melanjutkan perguruan tinggu keluar
negeri selain karena prestasinya yang menjanjikan orang tua mbak Bian juga
orang kalangan atas.
Dan
tentunya kami tidak akan bertemu sesering dulu lagi.aku tahu 1 hal dari mama
mengapa mbak Bian begitu baik kepadaku karena 2tahun lalu dia kehilangan
seorang adik perempuan yang seumuran denganku korban tebrak lari saat
menyeberang jalan didepan rumahnya,dan itu menyebabkan dia merindukan sosok
adiknya yang benar-benar dia saying.
Namun
setelah kepergianya dari sekolah aku belajar banyak dari apa yang pernah dia
sampaikan kepada ku
Tentang pemanpilan
..
“Cintailah
dirimu jauh dibandingkan dengan apa yang
kamu miliki”
“Merawat
diri dengan sewajarnya dan berpenampilanlah selayaknya kita remaja.”
Tentang hidup..
“Jalanilah
apa yang seharusnya terjadi karena itulah satu satunya cara agar hidup ini
penuh kebahagiaan yang patut disyukuri “
“
jadilah orang yang ditakuti. Jadilah sebuah alasan dimana seseorang akan meragukan kualitas dalam dirinya.”
Tentang cinta..
“Cinta
adalah waktu luang”
“Jangan
pernah menjadi wanita taxi yang menerima lelaki tanpa seleksi”
Teringat
semua kata-katanya aku berusaha merubah diriku menjadi seperti apa yang mbak
Bian katakan, membangkitkan semangatku untuk terus menjadi lebih baik dalam hal
apapun.
Aku
juga telah merawat diriku dan sangat menyayangi diriku sendiri .
Aku
menjadi perempuan cantik, berambut panjang berkulit putih dengan rambut terurai
lurus dan aku percaya diri.
Dengan
perubahanku tentunya ada beberapa leki-laki yang hendak memilikiku karena aku
sekarang termasuk yang dipehitungkan di sekolah seoerti kata mbak Bian aku
harus jadi alasan dimana seseorang akan merakukan kualitas dalam dirinnya.
Mereka
laki-laki yang menyukaiku berlomba-lomba mengambil hatiku namun mereka tidak mampu bertahan dengan ketidak
pedulianku terhadap perasaan mereka, tapi ada satu lelaki keras kepala yang
tetap bersikukuh mengajakku bicara mengajakku larut dalam perasaan cintanya ..
Dia
begitu keras terhadap prinsipku “aku sudah katakan padamu Kaka bagiku cinta itu
adalah waktu luang dan aku saat ini tidak memiliki waktu luang” .
Dia
hanya terdiam menunduk . dengan perasaan kesal aku meninggalkannya .
“Tunggu
Ina tunggu”
Aku
berhenti namun tetap memunggungi
“Aku
sama sekali tidak ingin mengganggu prinsipmu apalagi mengubahnya “
“aku
akan menunggu hingga waktu luang dalam hidupmuu akan ada “ dia menatapku dalam
Dan
aku berbalik menghadapnya
“kita
lihat! waktu mu atau prinsipku yang mampu bertahan” ? ;)
No comments:
Post a Comment